A.
Penyebab
Gagalnya Pelaksanaan Demokrasi Pancasila Pada Orde Lama Dan Orde Baru
1.
Pelaksanaan
Demokrasi Pada Orde Lama
Pada masa Orde lama, Pancasila dipahami berdasarkan paradigma
yang berkembang pada situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik
ideologi. Pada saat itu kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi oleh
kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana transisional dari
masyarakat terjajah (inlander) menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama
adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem
kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada
masa orde lama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda, yaitu
periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966.
Pada massa ini kekuatan
demokrasi belum tampak karena demokrasi dan pemerintahan masih berpusat pada
bangsawan dan kaum terpelajar,sehingga rakyat kebanyakan tidak mengerti apa itu
demokrasi,mengingat usia kemerdekaan Indonesia yang masih muda saat itu dan
keadaan sosial politik yang belum stabil setelah penggantian konstitusi,maka tak
ayal banyak rakyat Indonesia yang terutama berada di bawah garis kemiskinan
lebih memikirkan kelangsungan hidupnya daaripada harus memikirkan tentang
demokrasi dan pemerintahan.
2.
Pelaksanaan
Demokrasi Pada Orde Baru
Dinamakan juga demokrasi pancasila. Pelaksanaan demokrasi
orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru
bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen.
AwalOrde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala bidang
melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil
menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini
dianggap gagal disebabkan beberapa hal: rotasi kekuasaan eksekutif hampir
dikatakan tidak ada, rekrutmen politik yang tertutup, Pemilu yang jauh dari
semangat demokratis, pengakuan HAM yang terbatas, dan tumbuhnya KKN yang
merajalela.
Demokrasi pancasila berakhir dengan jatuhnya Orde Baru yang
disebabkan hancurnya ekonomi nasional (krisis ekonomi), terjadinya krisis
politik, TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba, dan gelombang
demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi
Presiden. Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari
Presiden Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
B.
Mana Yang
Lebih Baik Implementasi Demokrasi Liberal Atau Demokrasi Pancasila
Pada
demokrasi liberal, Demokrasi pada masa itu telah dinilai gagal dalam menjamin
stabilitas politik. Ketegangan politik demokrasi liberal atau parlementer
disebabkan hal – hal sebagai berikut ; 1. Dominannya politik aliran maksudnya
partai politik yang sangat mementingkan kelompok atau alirannya sendiri dari
pada mengutamakan kepentingan bangsa, 2. Landasan sosial ekonimi rakyat yang
masih rendah, 3. Tidak mampunya para anggota konstituante bersidang dalam
menentukan dasar negara.
Pada
masa ini kekuatan demokrasi belum tampak karena demokrasi dan pemerintahan
masih berpusat pada bangsawan dan kaum terpelajar, sehingga rakyat kebanyakan
tidak mengerti apa itu demokrasi, mengingat usia kemerdekaan Indonesia yang
masih muda saat itu dan keadaan sosial politik yang belum stabil setelah
penggantian konstitusi, maka tak ayal banyak rakyat Indonesia yang terutama
berada di bawah garis kemiskinan lebih memikirkan kelangsungan hidupnya
daripada harus memikirkan tentang demokrasi dan pemerintahan.
Semetara
Pelaksanaan demokrasi pancasila masa “Orde Baru” ditandai perbedaan, yaitu
dilaksanakan pemilihan umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia
lebih dari lima kali untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD tingkat II, dan
DPRD. Pemilihan tersebut kemudian membentuk MPR yang bertugas menetapkan GBHN
dan memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Dari
hasil pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak pernah mengalami
pergantian, hanya pejabat setingkat menteri yang silih berganti. Pucuk
kekuasaan tidak pernah digantikan orang lain, Soeharto menjabat 32 tahun karena
pada masa itu belum dikenal adanya pembatasan kekuasaan presiden tentang
periode jabatan.
Kekuasaan
“Orde Baru” sampai tahun 1998 dalam ketatanegaraan Indonesia tidak mengamalkan
nilai – nilai demokrasi. Praktik kenegaraan “Orde Baru” dijangkiti korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa demokrasi pada
masa orde baru hanya sekedar formalitas belaka, pada akhirnya rezim yang
berkuasa akan tetap menekan kita untuk memilihnya kembali menjadi penguasa di
negeri ini.demokrasi
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
penerapan demokrasi pancasila orde baru lebih baik dari pada penerapan
demokrasi liberal orde lama.
Perbandingan
Demokrasi Liberal, Demokrasi Terpimpin, Dan Demokrasi Pancasila
Demokrasi Liberal
|
Demokrasi Terpimpin
|
Demokrasi Pancasila
|
Pelaksanaan demokrasi liberal
sesuai dengan konstitusi yang berlaku saat itu, yakni Undang Undang Dasar
Sementara 1950. Kondisi ini bahkan sudah dirintis sejak dikeluarkannya
maklumat pemerintah tanggal 16 Oktober 1945 dan maklumat tanggal 3 November
1945, tetapi kemudian terbukti bahwa demokrasi liberal atau parlementer yang
meniru sistem Eropa Barat kurang sesuai diterapkan di Indonesia.
Sering bergantinya kabinet sering
menimbulkan ketidakstabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan
keamanan. Praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan oleh: Dominannya
partai politik, landasan sosial ekonomi yang masih lemah, tidak mampunya konstituante
bersidang untuk mengganti UUDS 1950. Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959: 1. Bubarkan konstituante, 2. Kembali ke UUD 1945
tidak berlaku UUD S 1950, 3. Pembentukan MPRS dan DPAS.
|
Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem
demokrasi dimana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin
negara. Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh
Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November
1956.
Penyimpangan masa demokrasi
terpimpin antara lain: Mengaburnya system kepartaian, pemimpin partai banyak
yang dipenjarakan, peranan parlemen lemah bahkan akhirnya dibubarkan oleh
presiden dan presiden membentuk DPRGR, jaminan HAM lemah, terjadi
sentralisasi kekuasaan, terbatasnya peranan pers, kebijakan politik luar
negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur). Akhirnya terjadi peristiwa
pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI yang menjadi tanda akhir dari
pemerintahan Orde Lama.
|
Pelaksanaan demokrasi orde baru
ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad
akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen.
Namun demikian perjalanan
demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal disebabkan beberapa hal:
rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada, rekrutmen politik yang
tertutup, Pemilu yang jauh dari semangat demokratis, pengakuan HAM yang
terbatas, dan tumbuhnya KKN yang merajalela.
|
Terima kasih ✨
ReplyDelete